Sabtu, 21 Maret 2015

Penetapan Uji Biuret pada pupuk Urea, ZA,dan NPK

Penetapan Uji Biuret pada pupuk Urea, ZA, dan NPK

Uji Biuret Pada Pupuk UREA

LAPORAN LENGKAP

Nama                  :Al-Alif
Kelas                   : IIIBB
Kelompok            :B1.1
Nis                     :124770
Hari / Tanggal      : kamis, 12  Mareti 2015
Judul Penetapan   : Uji Biuret Pada Pupuk UREA, ZA,dan NPK
Tujuan Penetapan : Untuk dapat mengetahui ada atau tidaknya kandungan biuret (protein) dalam pupuk                               UREA, ZA, TSP
Dasar Prinsip       : 2 molekul Urea pada suhu tinggi bergabung atau berpolimerisasi membentuk                                                senyawa biuret. Keberadaannya dapat diketahui dari reaksi biuret dengan garam                                          tembaga kompleks membentuk kompleks yang berwarna lembayung. 
Reaksi                      : 2CO(NH)2 ........... NH2CONHCONH2  +  NH3
                           CuSO4  +  2NaOH........... Cu(OH)2  +  Na2SO4
                           2NHCONHCONH2  +  Cu(OH)2........... [Cu(NH2CONHCONH2)2](OH)2
Landasan Teori        :
“UJI BIURET” 
                Uji biuret digunakan untuk menunjukkan adanya ikatan peptida dalam suatu zat yang diuji. Adanya ikatan peptida mengindikasikan adanya protein, karena asam amino berikatan dengan asam amino yang lain melalui ikatan peptida membentuk protein. Ikatan peptida merupakan ikatan yang terbentuk ketika atom karbon dari gugus karboksil suatu molekul berikatan dengan atom nitrogen dari gugus amina molekul lain. Reaksi tersebut melepaskan molekul air sehingga disebut reaksi kondensasi. Dengan adanya dua molekul asam amino yang berikatan dengan ikatan peptida dan membentuk molekul protein. Ikatan peptida tersebut yang akan bereaksi dengan reagen biuret menghasilkan perubahan warna. Reaksi positif uji biuret ditunjukkan dengan munculnya warna ungu atau merah muda akibat adanya persenyawaan antara Cu++ dari reagen biuret dengan NH dari ikatan peptida dan O dari air. Semakin panjang ikatan peptida (banyak asam amino yang berikatan) akan memunculkan warna ungu, semakin pendek ikatan peptida (sedikit asam amino yang berikatan) akan memunculkan warna merah muda.

"UREA"
               Urea adalah senyawa organik yang tersusun dari unsur karbon, hidrogen, oksigen dan nitrogen dengan rumus CON2H4 atau (NH2)2CO.Urea juga dikenal dengan nama carbamide yang terutama digunakan di kawasan Eropa. Nama lain yang juga sering dipakai adalah carbamide resin, isourea, carbonyl diamide dan carbonyldiamine. Senyawa ini adalah senyawa organik sintesis pertama yang berhasil dibuat dari senyawa anorganik, yang akhirnya meruntuhkan konsep vitalisme.

"Pupuk urea"


          Sekitar 90% urea industri digunakan sebagai pupuk kimia. Urea dalam bentuk butiran curah (prill) digunakan dalam pertaniansebagai pupuk kimia pemasok unsur nitrogen. Di tanah, urea akan terhidrolisis dan melepaskan ion amonium. Kandungan N pada urea adalah 46%, tetapi yang tergunakan oleh tanaman biasanya separuhnya.

         Karena penting dalam pembangunan pertanian, pupuk urea seringkali disubsidi oleh pemerintah suatu negara, termasuk Indonesia. Di pasaran Indonesia, pupuk urea dipasarkan dalam dua bentuk: bersubsidi (berwarna merah muda, digunakan untuk bantuan pembangunan) dan tidak bersubsidi (berwarna putih, untuk dipasarkan secara komersial).

        Pupuk urea dihasilkan sebagai produk samping pengolahan gas alam atau pembakaran batu bara. Karbon dioksida yang dihasilkan dari kegiatan industri tersebut lalu dicampur dengan amonia melalui proses Bosch-Meiser. Dalam suhu rendah, amonia cair dicampur dengan es kering (karbondioksida) menghasilkan amonium karbamat. Selanjutnya, amonium karbamat dicampur dengan air ditambah energi untuk menghasilkan urea dan air.



Alat dan Bahan     :


  • Tabung Reaksi
  • Pipet Tetes
  • Air ( Aquadest )
  • Alkohol
  • CuSO4 1%
  • NaOH 30%
  • Pupuk UREA

Cara Kerja         :

  1. Dilarutkan sedikit contoh ( Pupuk UREA )  kedalam tabung reaksi dengan air dan alkohol
  2. Dibubuhi beberaa tetes larutan CuSO4 1% dan NaOH 30%
  3. Dibandingkan dengan standar ( CuSO4 1% + NaOH 30% + air + alkohol )
  4. Diamati warna larutan ( bila terbentuk warna lembayung maka biuret/protein (+) dan sebaliknya).
Pengamatan      :
Uji Biuret  :
  • TSP  : (-)
  • Za     : (-)
  • urea  : (-)

Kesimpulan         : Berdasarkan hasil pengamatan diatas maka dapat disimpulkan bahwa                                    sampel tidak mengandung biuret/protein.



Daftar Pustaka    : ^ http://webmineral.com/data/Urea.shtml

Tidak ada komentar:

Posting Komentar